Thursday, November 23, 2017

Bahagiamu adalah menyakitiku

Luka lagi.  Luka lagi.
Tiap hari kau bahagia semakin bahagia.
Sedangkan aku. 
Bertahan hidup saja aku sudah sangat berat.
Perlahan tapi pasti aku mulai putus asa.
Depresi yang menyerangku pun sepertinya enggan pergi.
Kadang aku hanya butuh kau.
Tapi aku takut aku semakin terpuruk.
Aku terlalu takut untuk mengatakan padamu. 
Aku takut kau tolak. 
Terkadang muncul dipikiranku bahwa kau memang tak ingin lihat aku bahagia.
Boleh kah aku hitung berapa kali kau mengajakku bersenang senang?
Dari hampir 1000 hari kita bersama 10% pun kurasa tidak. 
Kecewa yang ada karena mu selalu aku coba tutupi.
Pada akhirnya aku sendiri yang rapuh. 
Aku sendiri yang terluka. 
Dan tubuhku makin lama makin tidak berarti. .
Aku tak punya siapapun untuk sedikit menikmati hidup.
Aku cukup terluka. 
Aku pernah berpikir untuk mati saja
Bahkan hal yang tak seharusnya aku lakukan pun aku lakukan. 
Percayalah cutting adalah hal yang oaling melegakan saat ini
Saat semua beban terasa menyakitkan
Kau dibohongi terus menerus.
Aku hanya bisa apa. 
Kau pun seringkali tak peduli aku sedang lapar laparnya atau aku sedang srdih sedihnya. 
Yang kau pedulikan hanya kau.
Haruskah aku tetap bedtahan? Ataukah aku harus mengakhiri sendiri? 
Aku terlalu berharap mungkin