Sunday, August 14, 2016

Haruskah aku bertahan?

Lambat lain semakin kurasa, semakin aku tak sanggup menjalaninya.
Berat yang kurasa sendiri kini
Tanpa adanya pedulimu sedikitpun.
Sayangmu sebatas kata, sebatas angka.
Hingga pada akhirnya ada titik dimana kau tak perduli.
Seperti saat ini.
Pedulikah kau perasaanku?
Semua yang kutanya,kuminta, kumohon kau anggap seperti anak kecil.
Salahkah aku bertanya kamu dimana?
Saat semua orang pun bertanya hal yang sama kepada kekasihnya.
Salahkah aku bertanya masih lama tidak?
Saat semua orang pun akan mempertanyakan hal yang sama apabila kau terlalu lama.
Salahkah aku refleks berteriak ketika aku terkaget dan kakiku terasa sakit.
Sebegitu salahkah aku dimatamu, hingga hal wajar kau anggap aku sebagai aib.
Ataukah aku sebenar benarnya aib bagimu.
Aku tidak ingin mengeluarkan air mataku. Namun kau tak berhenti menyiksaku.
Tak henti membuatku berhenti untuk menyayangimu.
Jika ada rasa yang buatku kecewa adalah kau.
Kau yang tak peduli.
Kau yang mengacuhkanku.
Hingga kau yang tak mau jujur padaku.
Kau boleh berbuat sesukamu, dan sedikitpun aku tak boleh melarang.
Namun aku?
Tidak kau bolehkan.
Kau tak pernah ingat dan ingin tau apakah aku bahagia .
Yang kau suka jika aku tersiksa.
Aku tak bahagia denganmu.
Aku lelah.
Aku ingin istirahat. Mencintaimu.
Aku tak ingin lagi mencintaimu.
Teruslah begini, hingga aku benar benar beristirahat tidak mencintaimu.
Biarkan kita pada dunia masing masing.
Biarkan.
Aku tak sanggup lagi bersamamu lagi.
Ini menyiksa
Sangat menyiksa .
Sungguh

No comments:

Post a Comment