Friday, April 10, 2015

Bulan Setengah

Entahlah, hanya ada beberapa kalimat yang ingin kukatakan kini.
Apabila pada saatnya aku tak lagi disampingmu. Ingatlah. Bahwa aku mencintaimu.

Bila kau masih ada kuliah sesi 1, semoga kekasihmu memiliki jam tubuh yg lebih baik dari aku. Bangun sebelum matahari mengintip dari jendela kamarnya.

Maaf aku sering mengingatkanmu untuk tidak terlalu dekat dengan mereka. Mungkin kau sekarang tak merasa. Kelak ada saatnya kau sadar. Kuharap dia yg mendampingimu mengingatkanmu.

Jika kau lihat untaian puisi kuharap kau barang sekejap mengingatku yang pernah menulis cerita dan menoreh kenangan untukmu.

Semoga dia yang kau pilih lebih bisa menerimamu apa adanya. Tidak seperti aku yang banyak menuntut.

Apabila kau tidur semoga kekasihmu tidak lupa mengusap punggungmu, agar kau tidur nyenyak.

Apabila semua kisah tentang kita sudah kau kubur. Aku tak apa. Aku hanya dapat mengabadikan kisahmu disini.

Seperti seorang tak tak pernah menjadi prioritas. Ini memang sakit, saat kau meninggalkanku. Tapi percayalah, sakit ini demi kebahagiaan yang kau cari.
Aku merelakan kepedihan ini. Seperti air mata yang tak henti membasahi pipi. Seperti bahagia yang kau bawa pergi.

Kekasih, mungkin saja aku salah mencintaimu. Mungkin aku yang terlalu banyak berharap tentang kita. Mungkin aku membuatmu terkekang. Bila melepasku bahagia untukmu. Maka, lepaskanlah. Duka yang kubawa pergi tak mungkin sebanding seperti bahagiamu yang aku elukan. Bahagiamu yang aku utamakan. Aku tak ingin menjadi bulan setengah. Aku ingin menjadi bulan yang utuh. Mencintaimu dan membuatmu bahagia. Jika hadirku adalah beban maka usirlah. Hingga aku tak ada lagi.

No comments:

Post a Comment