Friday, April 24, 2015

Semoga Kita tak Berganti Peran

Aku berada di persimpangan yang kaupun tak mengerti.
Aku yakin.
Jika kau sesekali memahami batas lelahku mungkin tak begini jadinya.
Ku yakin.
Berbagai keterbatasan yang menurutmu tak baik.
Tapi nyatanya menurutku itu yg terbaik.
Lelah kau tau.
Ingin ku berganti peran, tapi nyatanya berganti peran tak pernah semudah itu.
Lalu, pada akhirnya aku sendiri mengingat doaku.
Doa yang mungkin kaupun tak memahami.
Begini saja, aku berenti saja.
Aku lelah.
Mungkin doaku tak terwujud. Atau memang alam tak mengijinkan?
Aku bergantung pada alam. Bukan padamu.
Secinta-cintanya aku, tetap ada batas.
Dan mungkin ini batas lelahku.
Aku berhenti saat ini.
Lupakanlah tentang kita, hingga angan menjadi bekas.
Cukup kau diam saja disitu lalu kita masing masing beralih.
Dan saling melupakan.
Sepertinya itu yang terbaik.
Terkadang yang buruk bisa menjadi solusi terbaik, saat masalah yang lainnya tak dapat menjadi lebih baik.
Selamat tinggal, ternyata KITA tetap harus berganti Peran.

Monumen sebelas maret Yogyakarta
03.03 AM
(Sepi yang menyayat)

No comments:

Post a Comment