Selamat pagi lelakiku,
Dalam diam yang memburu dan libur yang sungguh membosankan.
Ya aku tahu ini sungguh membosankan karena tak ada kau disini.
Ingatkah jika ada dirimu hatiku selalu menjadi bahagia tiada tara. Dalam penantian yang sungguh panjang ku harap kau menjadi renjana yang abadi.
Kau tau? Dalam doa ku mengatakan kepada yang Ilahi janganlah membuat kau jauh dari ku Tuhan. Namun apa daya? Dia Yang Kuasa tidak mengijinkan itu. Sayang, kembali lagi aku ingin memanggilmu sayang. Setelah lama aku tak menulis blog namun hadirmu lah yang membuat kemampuan menulisku ada. Surat hari kedua ini kutujukan padamu. Kau yang dari dulu tiap aku didekatmu memaksa untuk menulis. Apapun tentang kita. Kita? Iya sayang dulu aku dan kamu sering menjadi kita.
Ohya, aku hampir lupa. Kemarin sebelum aku solo traveling aku sempat mengobrol dengan temanmu ya dia memgatakan ke teman kosku kalo kita pacaran. Astaga aku ingin tertawa rasanya. Kita pacaran? Sedikitpun terbayang pun tidak.
Apalagi saat kita menonton dibalik 98 kita saling merasa canggung bukan? Ah aku ingin seperti dulu. Merindukanmu lewat tulisan secara leluasa. Menuliskan segala pertemuan kita dan membaca bbm mu yang sangat menggoda.
Sayang, dengan menulis ini kuharap liburanku menjadi lebih baik. Aku merindukanmu.
Bali, 31 January 2015
No comments:
Post a Comment