Bali dan Lombok bagai sepasang pulau nan indah yang diberikan oleh Tuhan untuk Indonesia yang masih harus banyak berbenah.
Pada kesempatan beberapa minggu lalu sekitar bulan januari, setelah disibbukkan oleh UAS dan juga Remedi aku memantapkan hati dan juga jiwa untuk berkunjung kesana. Bermodal kenekatan dan pengetahuan minim aku memulai perjalanan dari jogja tanggal 25 sekitar pukul 7 malam WIB.
Menaiki travel menuju bandara di Surabaya untuk menaiki pesawat Air Asia pagi harnya untuk ke lombok. Sengaja dari Surabaya karena apabila dari Jogja harga yang ditawarkan sangat tinggi.Hampir setengah jalan sekitar pukul 3 pagi aku berada di tengah tengah perjalan untuk beristirahat sejenak,
Sayang sekali, travel yang aku tumpangi tidak memberikatn kupon gratis makan. Wah sangat tidak irit dengan harga 130ribu rupiah tidak mendapatkan makanan ataupun minuman.
Sampai di Bandara Juanda Surabaya sekitar pukul 3 pagi. Masih terlalu pagi untuk menghirup udara Surabaya pagi iu. Rasanya tak terbayangkan beberapa menit lagi akan berada di sebuah Provinsi yang lumayan jauh dan untuk pertama kalinya pun aku keluar dari Sumatera dan Jawa, seorang diri pula. Menanti pukul 08.00 rasanya lama sekali, mau tidur di bandara rasanya tidak nyaman ingin memutuskan masuk ruang tunggu? kok masih malas sekali rasanya. Kebimbangan pun terjadi disini.
mengobrol dengan seorang TKW hongkong bercerita tentang mengapa dia kembali lagi setelah berhenti menjadi TW selama 3 tahun.
Sedikit kupaksa seretan kakiku menuju masuk Ruang tunggu bandara, ternyata aku salah masuk terminal. Aku sedang berada di terminal 1 padahal seharusnya aku berada di Terminal 2 untuk maskapai penerbangan yang aku naiki. Diberi arahan oleh petugas setempat untuk bergerak ke Shuttle Bus menuju terminal 2 (konon katanya sejauh 6 km). Pernyataan si Petugas Bis ini akan berangkat tiap 15 menit sekali, sehingga aku langsung masuk kedalam bis karena sudah tak sabar ingin memejamkan mata walau hanya sekejap saja. Begitu memasuki bis Damri yang sangat dingin ini si Bapak Sopir menanyakan aku akan Flight jam berapa, kujawab saja saat itu dengan jujur yang begitu berakhi penyesalan. Karena, bis tidak cepat beranjak dan aku menunggu hampir 1,5 jam. Didalam bis dengan kedinginan luar biasa, kurasa lebih dari 20 derajat cecius dan hanya ada aku seorang diri didalam bis itu. Dengan menahan dingin menggunakan tas yang harus kumanfaatkan serta kain bali yang sangat membantu, aku dapat tertidur walau hanya sekitar 15 menit. Merasakan didalam sebuah bis yang sangat dingin merupakan pengalaman yang boleh kuceritakan bukan sebagai kenang kenangan solo travellingku bukan? Setelah terdampar dengan bis super dingin satu persatu orang memasuki bis yang kurasa acnya telah rusak. Sekitar pukul6 kurang bis mulai berjalan bersamaan dengan matahari yang mulai malu malu menampakkan sinarnya.
Sampai di Bandara aku lekas masuk untuk check in dan membeli airport tax. Sampai diruang tunggu aku mengalami kelapara yang luar biasa dan roti yang kubawa tidak cukup untuk mengganjal perut ini. Dengan melihat sekitar dan memperhitungkan segala makanan di Bandara yang bukan budget backpaker banget, Memutuskan menyantap cronut dan segelas breakfast tea di Roti Boy dan menghabiskan uang sekitar 50 ribu rupiah. Tidur di sofa dan menikmati teh hangat merupakan suatu awal perjalanan yang baik kecuali harga makanan yang selangit dan gak backpacker banget.
Penerbangan sekitar pukul 08.00 wib dan sama sekali tidak mengalami delay cukup menyenangkan. Membuat awal yang sama sekali tidak menyebalkan. Sampai pada waktunya pesawatku mulai take off dan aku tertidur.
No comments:
Post a Comment