Hai.. Selamat mengacuhkanku di hari ini, begini aku saat ini ditemani oleh beribu tetes air dari sisa sisa air hujan dalam waktuku mengenangmu dahulu. Mungkin tentang perbedaan sikap lalu rasa yang membuatku terlupa. Ya disini aku lagi lagi menulis untukmu, tapi bukan tentangmu melainkan tentang perasaanku yang kutujukan padamu. Ya dalam bahasa terus terangnya saat ini aku akan buat pengakuan tentang perasaan cintaku. Sesuai bukan dengan tema pada tanggal 14 Februari ini yang biasa orang kenal dengan valentine?
Mungkin kamu tak akan peduli ataupun membaca surat ini, tapi ijinkan aku mengabadikan melalui surat pengakuan ku ini. Begini, aku tak tahu apa yang dibenakmu siang tadi sehingga tega sekali menulis pm yang menyatakan dirimu jomblo lalu menyuruh para wanita untuk merapat. Aku tau kita memang dalam zona yanh tak terdeteksi. Bila dikatakan teman tak mungkin teman sampai semesra dan berbagi rasa seperti kita. Bila kita dikatakan pacaran sampai saat inipun kita tak ada hubungan apapun? Lalu apa kita? Kalo hanya teman kenapa kau cemburu? Kalo katamu aku takkan menjadi siapa siapamu untuk apa aku bertahan? Lalu kenapa kau harus menjagaku sedemikian erat apabila kita tak ada apa apa? Apa kau hanya seorang penyayang? Lalu buat apa kau mengatakan cintamu bila hanya untuk dibuang secara percuma? Untuk apa pula kau mengenalkanku sebagai cewekmu apabila hanya pura pura? LUKA! Asal kau tahu itu
Sebenernya dahulu aku tak berharap apapun, jujur saja awalnya aku bahkan malas apabila harus berhubungan denganmu. Namun, kegigihanmu tiba tiba saja perlahan membuatku dapat membuka hati. Dapat menerimamu secara apa adanya dan mulai dapat menerimamu. Namun kenapa setelah aku mulai yakin malah kamu yang pergi? Ataukah aku terlambat menyadari? Aku rasa semalam kita baik baik saja? Lalu kenapa kau harus menjauh? Ya begitulah kini aku sudah menyayangimu dan mencintaimu. Persetan banyak yang bilang tentang kau. Seperti kamu yang tak peduli apa yang orang katakan tentang rambut kribomu itu. Tapi tolonglah. Jika kau sudah berhenti beritahu aku. Jangan buat aku mencintaimu lebih dalam lagi. Aku punya perasaan. Aku punya hari yang mudah terluka dan mati. Dan kini kukatakan, kemarin aku sempat bilang bahwa status itu tidak penting sekarang tidak. Status tetaplah penting walau bukan yang utama. Karena saat ini kamu pasti jomblo. Aku yakin. Karena dengan begitu kau (mungkin) bisa menjadi milikku selamanya.
Kini, aku akhiri surat ini. Bisa jadi ini surat yang terakhir aku kirimkan. Terang saja, apabila kita tidak baik baik saja mungkin aku tak akan percaya lagi cinta. Karena yang aku yakin dan percaya semudah itu mendustai.
Selamat hari kasih sayang. Semoga kau mendapat kebahagiaanmu tiap hari.
Dari,
Gadis yang (pernah) kau dekati
No comments:
Post a Comment