Selamat hari Rabu.Seperti postinganku yang sebelumnya. Ini memang tak ada yang spesial.Semua yang tertulis disini mungkin memang tak penting dan takkan mudah merubah keadaan.Namun, setidaknya membuat beban pkiranku sedikit berkurang.Setidaknya, aku sudah menulis dan mudah mudahan dibaca olehmu.Tentu saja, aku tak akan berharap banyak akan hal itu.Aku sadar diri akan itu.
Sebelum kulanjutkan aku akan bertanya. Seperti biasa, aku selalu memulai segalanya dengan pertanyaan bukan.Tidak. Kau tenang saja. Jangan gugup seperti itu. Aku bertanya pada diriku sendiri.Penyesalan selalu di akhir kan?Penyesalan dan rasa sakit itu, sakit ya?Memang aku sadar begitulah hidup hanya terdiri dari melupakan dan dilupakan bukan?ya, tergantung kita akan lebih dulu menikmati yang mana.Kurasa hanya waktu yang dapat berkehendak.Tuhan, tanyamu?Bukankah satuan yang paling hidup dan nyata adalah waktu?Tuhan mungkin campur tangan.Tentu, Tuhan (katanya) tak akan meninggalkan kita, bukan?Termasuk saat dilupakan. Ah semoga saja Tuhan saat ini tak melupakanku. Semoga.
Selain tentang itu, aku akan bercerita. Disini aku takkan bercerita sendirian.Aku akan ditemani sebuah lagu dari Ost. Refrain.Tentu kau tak mengetahui film terebut apalagi novelnya.Duh. Jujur saja aku penikmat film Indonesia yang setia.Sedikit kuceritakan dalam tagline refrain ada tertuis Karena, CINTA SELALU PULANGYa karena sadar atau tak kau sadari bahwa cinta itu memang membutuhkan rumah.Tentu seperti rumah yang kita lihat selama ini.Nyaman dan bahagia. seperti ituah menurutku.Cukup perihal buku Refrain.Kembali kita bercerita tentang lagu yang saat ini menemaniku.Kemarin, sahabatku mengatakan saat dia dekat denganku virus galau langsung menyerang.Memangnya aku seperti gen penyakit galau apa?yang seenaknya saja membuat orang galau?Saat itu dia menyetel lagu Maudy Ayunda - Cinta Datang Terlambat.Kau tahu?Aku langsung mengingatmu dan ingin menulis ini.Entah aku tak siap atau memang belum siap akhirnya aku tak sanggup menuis dan kuanjutkan di senja yang kunikmati dalam diam kali ini.Ceritaku saat ini akan kumulai dalam tiap bait lagu.Kuharap kau membaca sambi mendengar lagu tersebut.Itu pun kalau ku tak keberatan. Dan kalau kau tak suka aan hal ini. INGAT! Ini koleksi pribadiku semata.
CINTA DATANG TERLAMBAT
Sebelum kulanjutkan aku akan bertanya. Seperti biasa, aku selalu memulai segalanya dengan pertanyaan bukan.Tidak. Kau tenang saja. Jangan gugup seperti itu. Aku bertanya pada diriku sendiri.Penyesalan selalu di akhir kan?Penyesalan dan rasa sakit itu, sakit ya?Memang aku sadar begitulah hidup hanya terdiri dari melupakan dan dilupakan bukan?ya, tergantung kita akan lebih dulu menikmati yang mana.Kurasa hanya waktu yang dapat berkehendak.Tuhan, tanyamu?Bukankah satuan yang paling hidup dan nyata adalah waktu?Tuhan mungkin campur tangan.Tentu, Tuhan (katanya) tak akan meninggalkan kita, bukan?Termasuk saat dilupakan. Ah semoga saja Tuhan saat ini tak melupakanku. Semoga.
Selain tentang itu, aku akan bercerita. Disini aku takkan bercerita sendirian.Aku akan ditemani sebuah lagu dari Ost. Refrain.Tentu kau tak mengetahui film terebut apalagi novelnya.Duh. Jujur saja aku penikmat film Indonesia yang setia.Sedikit kuceritakan dalam tagline refrain ada tertuis Karena, CINTA SELALU PULANGYa karena sadar atau tak kau sadari bahwa cinta itu memang membutuhkan rumah.Tentu seperti rumah yang kita lihat selama ini.Nyaman dan bahagia. seperti ituah menurutku.Cukup perihal buku Refrain.Kembali kita bercerita tentang lagu yang saat ini menemaniku.Kemarin, sahabatku mengatakan saat dia dekat denganku virus galau langsung menyerang.Memangnya aku seperti gen penyakit galau apa?yang seenaknya saja membuat orang galau?Saat itu dia menyetel lagu Maudy Ayunda - Cinta Datang Terlambat.Kau tahu?Aku langsung mengingatmu dan ingin menulis ini.Entah aku tak siap atau memang belum siap akhirnya aku tak sanggup menuis dan kuanjutkan di senja yang kunikmati dalam diam kali ini.Ceritaku saat ini akan kumulai dalam tiap bait lagu.Kuharap kau membaca sambi mendengar lagu tersebut.Itu pun kalau ku tak keberatan. Dan kalau kau tak suka aan hal ini. INGAT! Ini koleksi pribadiku semata.
CINTA DATANG TERLAMBAT
Tak ku mengerti mengapa beginiWaktu dulu ku tak pernah merinduTapi saat semuanya berubahKau jauh dari ku pergi tinggalkanku
Memang aku tak mengerti, seringkali memang aku sadar bahwa aku tak peduli. Ini mugkin tentang ego atau logika. Aku memang tak pernah mengerti apabila memahami. Karena, jujur saja seringkali aku meracuni perasaanku dengan logika ku sendiri ataupun dengan egoku yang kolot itu. Yah, mungkin bagi mu itu sedikit mustahil. Tapi, itulah yang sering kulakukan. Melupakan dengan memikirkan. Tidak merasakan dengan sugesti. Ego ku memang keras. Itulah. Ya. Aku terkadang dikatakan hanya menggunakan logika. Padahal sebenarnya tidak. Aku tetap menggunakan rasa. Seperti gadis pada umumnya. Kalaupun aku tak menggunaan rasa tak mungkin aku menulis ini kini kan? Tapi kau tahu? au menulis ini ddengan menggunakan rasa paling dalamku. Saat ni logikaku sedang kumatikan. Dengan begitu kuharap ego ku dapat kutahan sedikit saat mulai keuar. Bukannya kamu pernah dengar saat kita menonton Strawberry Surprise? Saat itu ada yang menyatakan bahwa yang harus ditelan adalah ego. Saat itu ku sadar? aku terdiam. Yeah, aku tau kau tak sadar. Karena kau sudah terlalu bete. Kau pikir aku tak tahu, sayang?
Aku memang tak pernah merindu dahulu namun saat kau mulai menjauh. Ah. Rasanya aku mulai bingung. Kupikir kau hanyalah distraksi semata ternyata kau berubah menjadi afeksi yang menggunung. Itu sangat tidak enak, bukan? Sampai sampai aku menulis ini aku sangat merinduanmu. Percayalah. Aku tak bohong atas hal ini. Merindu itu memang tak pernah menyenangkan. Rindu memang seperti bibit yang meerindukan air. Merindu terkadang seperti sekarat.
Yah apalagi yang perlu kutulis tentang definisi rindu? Rasanya semua tak butuh. Kusadar dan kupercaya yang telah terlewat tak pernah lagi terulang. Lagi lagi soal waaktu bukan?
Aku tulis ini memang saat semuanya telah berubah. Semuanya taklagi sama. Semua telah hilang seperti ditelan bum. Semuanya. OH . SEMUANYA. Kalau saja masih sama. Munkin aku takkan menuliskan ini. Kalau saja masih sama mungkin aku masih menuruti ego ku. Kalau saja masih sama. Kalau saja masih. Kalau saja. Kalau. Ini tetap tentang waktu. Sekali lagi kukatakan.
Kusadar kau menjauh. Kutahu kau meninggalkanu. Ayolah tak sedramatis itu. Tapi tetap saja itulah kenyataan. Kau tak tahu. Memang melupakan dan diupakan hanya soal waktu. Terakhir aku hanya mengingatmu. Dan kau meninggalkanku? Sudah kukatakan kembali lagi. Tentang kemarin, sekarang, atau esok itu tent sama saja. Kata siapa berbeda rasanya tetap sama bukan? MAna ada dilupakan terasa menyenangkan? Kata siapa? Katamu? coba kudengar argumen mu. Aku penasaran.
Mungkin memang kucintaMungkin memang kusesaliPernah tak hiraukan rasamu dulu…
Seperti kataku dan kata banyak orang kita akan merasa dia berharga saat kehilangan. Begitulah yang kurasakan. Memang aku tak sedang kehilanganmu secara keseluuhan. Namun tak au sadari bahwa kehilangan bukan melulu tentang kematian. Perhatian misalnya. Maaf mungkin disini aku terlalu jauh. Mari kita kembali ke topik sebelumnya. Ya aku mulai merindu dan mungkin mencinta. Mungkin AKU GAK SADAR dan aku memang mungkin ga peduli terhadapmu. Dan rasa ini makin lama kok makin dalem ya. Rasanya aku makin tersiksa masuk dalam rasa ini. Seandainya aku gak pake rasa. Kembali ke waktu lagi kan? Jadi aku saat ini berhubung waktu sedang mengijinkan. Bolehkah aku memanggilmu sayang? Tenang saja ini hanya dlam tulisan. Takkan lama. Mungkin bagimu sederhana. tapi bagiku ini sungguh sangat berharga. Karena tentang mu selalu ku bahagia. Walau ini hanya sesaat.Tapi bagiku ini abadi tersimpan didalam memoriku sendiri.
Sayang, memang aku menyesali yang sudah terjadi. Termasuk aku mengabaikanmu malam ini. Kau tahu? aku sebenarnya malas apabila dikatakan mengganggumu. Ternyata, kamu memang menganggapku seperti itu.Maafkan aku sayang. Aku sadar memang aku bukan se pendiam yang kamu kira :(. Maaf kan aku sayang, aku memang tak sesuai dengan ekspektasimu selama ini. Mungkin aku memang tak seperti yang kauharapkan kau tau itu sekarang.
Cinta memang pada waktunya akan berubah sayang. Kau pasti sadar kan hal itu. Karena segala sesuatu itu memang akan berubah. Termasuk, sikapmu padaku saat ini. Menyesal banget aku sayang. :( Sikapku mungkin memang salah. Sepertinya,memang aku yang tak sesuai. Dan, apakah menurutmu aku hanyalah distraksi bagimu sayang? Saat kau sedang mencari yang lain? Dan kamu menemukanku? Segampang itukah lalu kamu melupakanmu seteah pelarianmu ini tak sesuai ekspektasimu? Ah maafkan aku sekali lagi. Ini terlalu jauh sayang.
Dan tentang Rasamu? Aku sangat ingat kau dulu pernah memanggilku sayang/beb, aku memang saat itu berpikir kamu main main sayang. Lalu kuacuhkan saja, ternyata setelah hari itu kamu berubah. Kamu terasa sangat jauh. Aku tak tahu. Mungkin ceritanya akan berbeda jika saat itu aku tak mengacuhkanmu. Tapi buat apa? Kita memng pada akhirnya akan berubah kan. Pada saatnya salah satu antara kita pasti akan pergi dan meninggalkan.
Iya, ini pengakuanku sayang. Aku menyesal aku tak sesuai ekspektasimu dan aku tak seperti yang kamu harapkan. Semoga kamu mengerti sayang.
Aku hanya ingkariKata hatiku saja Tapi mengapaCinta datang terlambatAku memang menikmatimu sayang. Aku selama waktu yang kita lewati sangat berarti bagiku. Kau seperti oasis bagiku, sayang. Kamu yang dapat membuatku tertawa lepas tanpa mengingat apa yang terjadi hari ini. Sayang, aku memang sengaja mengdoktrin perasaanku sendiri agar tidak terlalu menggunakan hati. Ya aku salah mengingkarinya. Kini aku sadar, tapi aku sudah terlambat. Sudah, aku benar benar terlambat kurasa. Kata hatiku yang seharusnya aku dengarkan malah aku tinggalkan dan aku acuhkan tanpa aku sadari bahwa perasaan memang terkadang hanya kita kesampingkan tak bisa kita hapuskan begitu saja. Tapi bukankah alasan untuk mengelak. Kini tak sempat lagi, sayang. Aku kali ini tak akan lagi beralasan. Aku kali ini berhenti untuk beralasan. Aku benar benar tak menyangka aku mulai menyayangimu saat ini. Sadarkah cinta terkadang tak datang tepat waktu. Cinta terkadang memang pada saat yang sangat tidak tepat. Seperti apa yang kurasakan kini. Rasanya ngambang, sayang. Rasanya aku ingin tenggelam dan waktu dimana dulu aku belum menggunakan hati. Tapi aku sadar, cinta itu memang tak pernah salah. Hanya waktu yang tak tepat sayang. Cinta sakit ya ternyata sayang? Ahhhhh terlalu lama aku merasa seperti ini. Terimakasih Tuhan, Kau telah mengenalkan aku kepada dirimu. Ya walau dengan saat ini aku merasa seperti tak ada dimatamu. Aku hanya berharap dalam rindu yang membuncah. Terimakasih Tuhan.
Tapi saat semuanya berubahKau jauh dari ku pergi tinggalkankuKini benar benar kusadari semua tak lagi sama. Kamu dan aku mungkin saling berubah. Mungkin kita saling menjauh. Atau komunikasi yang kurang? aku tak tahu apa yang salah. Yang kutahu dan sekarang aku sadari bahwa kau pergi menjauh. Kau pikir aku tak tahu? Kau pikir aku tak peduli? PERSETAN. Aku sayang kamu tanpa alasan. Jadi, mulai saat ini jangan tanyakan alasan sayang. Kita memang pada saatnya berubah. Dan mungkin saat inilah kamu berubah dan menyerah.
Kini kusadari entah ekspektasiku yang terlalu besar atau aku salah menilai. Memang salahku sempat menggunakan rasa.Seandainya hanya logika. Mungkin aku tak akan merasa seperti ini.Seandainya aku menjauh terlebih dahulu. Kisah inipun tak lagi sama . Maafkan aku yang menggunakan rasa.Sejujurnya aku tak ingin berakhir seperti ini.
Sayang, aku melanjutkan ucapanku yang kemarin sampe nomer lima belas ya?16. Terimakasih Kau pernah hadir17. Terimakasih untuk semua18. Terimakasih aku pernah ada dihidupmu19. Terimakasih bersedia ku ganggu20. Terimakasih telah mengenalkan duniamu21. Terimakasih semuanya22. Maafkan aku karena tak sesuai ekspektasimu23. Maafkan aku yang tak sempurna24. Maafkan aku yang selalu ribut25. Maafkan aku atas semua salahku selama iniAkanku lanjutkan apabila ada hal baru tentang kita. Jawaban pertanyaan judul ku jujur kini. Kau kini bukan distraksi bagiku melainkan kini kau Afeksi bagiku. Walaupun kutahu Afeksi atau distraksi takkan merubah. Selamat pagi. Ini sudah menjelang pagi, kekasih. Hampir menuju kamis bukan? Kamis sepertinya indah.Doakan aku semoga hari ini aku dapat mengerjakan ujian Komunikasi Bisnis dan Pengantar Ilmu Hukum.Selamat tidur, sayang. Ini terakhir kali aku memanggilmu sayang. Karena, memang itu janjiku di awal tadi sayang. Terimakasih sayang untuk segalanya.
Dari Aku(Kau pasti tahu siapa)
No comments:
Post a Comment