Pernahkah kamu merasa ingin kembali di masa yang pernah dilalui?
Padahal saat itu kau begitu sangat ingi berlalu.
Pernahkah kamu merasa saat itu tidak nyaman?
tapi saat ini kau malah ingin mengulanginya lagi.
Pernahkah kau memikirkan sesuatu yang saat itu ingin kau buang jauh?
Pernahkah kau merasa kau tak butuh, padahal hatimu butuh?
Aku yakin semua jawaban diatas tentu pernah. Karena penyesalan selalu datang terakhir, bukan? Ah selalu aja manusia mencari pembenaran. Bukankah manusia selalu butuh dibenarkan? Terkadang agak salah mungkin,
Selamat pagi, Kamu yang Kurindu.
Selamat berbahagia.
Selamat mencinta.
Untuk aku disini, selamat menunggumu.
Untuk aku disini, yang mulai membutuhkanmu.
Aku begitu sangat tahu, bahwa hari ini aku menyesal. Aku tahu aku memang sempat kecewa. Ya aku sadar aku bukan siapa siapa yang berhak untuk ikut andil dalam hidupmu.
Kini aku sadar aku salah. Aku akui. Dari awal seharusnya aku tak masuk dalam lubang ini. Dari awal au seharusnya gak main main. Aku memang seharusnya tidak masuk dalam kisah ini. Seharusnya. Seharusnya. Ahhh aku menyesal. Kata kataku tentang perasaan seperti meluap. Rasa nya sudah tak terkira. Kupikir kau distraksi. Ku pikir kau bisa jadi teman. Kupikir..... Lupakanlah. Mungkin ini main main. Mungkin. Tapi sebenarnya gak main main. Hanya hatiku dan Tuhan yang tahu. Kau hanya merasakannya.
Kita memang pernah dekat. Kurasa PERNAH perlu ku capslock. Karena kini kurasa kita tak lagi dekat. Entah apa yang mercuniku. Percayalah saat ini aku sedang mabuk Ilmu Negara sehingga apa yang kupikirkn tak lagi benar. Tapi bukan karn aku mabuk aku pandai membat cerita. Bukannya aat pikiran ruwet terkadngit lebih jujur? oke kukatakan.Aku nyaman. Aku rindu. Parfummu yang menyeruak masuk dalam hidungku. Bau rokokmu yang tak kusuka namun terkadang membuatku rindu. Ahhhh sepertinya benar katamu. Kau memang seperti candu.
Aku pernah merasakan hal yang sama seperti saat lakukan dan kita jalani saat ini. Aku memang tak pernah mau berharap. Ah jalani aja hidup yang ada. Tapi rasa nyaman? Rasa rindu? Apakah itu bisa dikontrol semudah aku mengatakan ke hatiku sendiri? ak mencoba mempengaruhi pikiranku. Tapi nyatanya? hidup memang terkadang menggnakan hati. Ah seandainya kita memiliki hati yang bisa secepat kita memasukkan memori ke otak. Pasti kita tak akan merasakan yang namanya RINDU. Rindu itu seperti sebuah anak kecil yang bermai lalu terjatuh. Rindu tak akan pernah hilang. Rindu akan kembali saat itu memang sedang tak berhati hati. saat kita mulai terlena. Dan rindu itu menyakitkan. Rindu akan bertumpuk. Pertemuan kadang tak membuat rindu berkurang. Kadang malah pertemuan membuat rindu semakin menyakitkan.
Selain tentang rindu, rasanya ku mulai kerusukan kata kata. Ah aku masih saja terbayang dan memikirkan kata katamu sekitar seminggu yang lalu. Kalau ku tak salah benar seminggu yang lalu. Rasanya waktu cepat berubah ya. Atau malah kau yang plin plan? sudahlah tak ada gunanya kita membahas ini. Sudahlah, kini aku harus kembali ke sebuah cerita nyata. Sudahlah, aku harus mulai terbiasa dengan kau yang sekarang. Aku hanya ingin memelukmu dalam doa yang suci. Mencumbu dalam mimpi malam ku. Semoga kau merasakan. Aku mengerti saat ini aku harus bergerak. Bergerak terus dalam menghadapi hari.
Memang hidup tak pernah semenyenangkan dengan yang kita harapkan selama ini. Kita hanya bisa mencoba lebih baik dalam menghadapi, dan meaku njalani hari kita menjadi lebih baik.
Aku percaya saat ini, bahwa yang menciptakan CINTA itu bukan Tuhan melainkan iblis. Tahukah? Tuhan mengusir Iblis dari surga karena Iblis menolak mencintai selain Tuhan. Ya. Cinta memang selalu menyakitkan. Terkadang cinta memang mengorbankan. Lalu? itulah cinta. Begitu ruwet dan juga itulah rindu. Terkadang juga rindu.
Aku menulis ini berdasar apa yang aku rasa saat ini. Aku tak ingin membuatmu merasa apapun. Sungguh. Aku disini sama sekali tak ingin merubah perakuanmu. Eh ngomong ngomong aku rindu kamu. Candamu. Bahkan panggilanmu. Semoga di hidup yang akan datang aku bertemu lagi orang seperti kamu. Yang bisa membuat hariku menjadi lebih indah dan cerah. Semoga kau tetap menjadi yang dulu ya walau kusadar tiap waktu selalu berubah. Tak ada waktu yang sama. Waktu adalah satu satunya satuan yang paling mutlak di dunia ini bukan? Ya, waktuku bersamamu ppasti kukenang. Kuabadikan dalam tulisan ini. Kuabdikan dalam angan. Semoga menjadi lebih bermakna. Watu akan mu. Waktu tentangmu.
Selamat tidur kuucapkan padamu. Semoga kau mimpi indah, Disini aku mendoakanmu selalu. Selamat malam kamu. Semoga ujian mu besok berhasil. Semoga mendapat nilai memuaskan.
dari,
Aku (dalam) Doa
No comments:
Post a Comment