Dear kamu yang kupanggil sayang,
Tak terasa yah sayang, bulan februari sudah hampir selesai. Ahhh dan dibulan penuh cinta ini tak sedikit aku mengirim surat untukmu. Ahh, aku begitu tak sopan, bahkan mengucapkan salam padamu pun belum.Selamat sore sayang. Sedang apa sayang? Aku heran denganmu. Sungguh. Aku harus bagaimana? Aku ini kau anggap apa? Yah, mungkin memang kau tak pernah menganggapku. Sayang, dia kau mention. Aku bukan cemburu sayang, tapi kenapa mentionku tak pernah kau anggap. Yah mentionku gak penting. Ungkapan rindu yang tak berarti untukmu.
Sayang nyatakanlah jika aku memang ada, jangan buat aku seperti ini. Aku merasa terkadang kau ada tapi lebih sering kau tak ada. Kamu mungkin tak mengerti jadi aku. Aku juga gak menuntut apa apa, sayang. Ah.. Sampai hari ini pun itu menjadi pertanyaan yang sukar dijawab. Aku berharap sayang, kau ada. Namun jangan menghilang begitu saja, seperti abu terbawa angin.
Sudah dulu sayang, suratku ini. Doaku hanya satu kau ada untukku. Itu saja
Dari,
Yang Menyanyangimu