Dear Sinyal,
Malam sinyalku yang begitu buruk. Taukah kau kau sangat menyiksaku. Kenapa kau tak hadir ditiap aku ada? Ditiap aku berbaring? Bahkan ditiap ku bersenda gurau. Ah sinyal, taukah kamu? Aku begitu banyak berkorban untuk mendapatkanmu. Berpindah dari satu provider ke provider lain. Kau mengajariku tak setia. Kau jahat bukan? Aku mengadukanmu, namun apa? Tak ada yang menanggapi. Ahh kau begitu jahat padaku.
Sinyal, kau tahu? Begitu berharganya kamu untuk para LDR sepertiku. Hanya kamu medium tempat kami bertukar kabar, sekedar bercengkerama, atau perhatian. Apa kamu iri? Tolong jangan sinyal. Aku begitu menyayangimu dan tak ingin kehilanganmu. Kurang apa aku? Jika aku tak punya pasangan tentu kamu tidak sebeharga ini, aku tidak akan mencari kehilanganmu. Kau begitu beruntung bukan? Sinyal cepat kau datang kekamarku tepat jam 8 malam ini. Aku ingin bermesraan dengan pasanganku. Ku harap kau tak lagi ingkar janji.
Dari,
Yang Menunggumu
No comments:
Post a Comment