Thursday, February 27, 2014

Surat untuk Tuan (katanya) Pacarku

Dear Tuan,
Selamat sore tuan, sedang apa dirimu? Ahh lagi lagi aku mengirimkan surat cinta kepadamu. Ini untuk keberapa ya? Ahh aku sampai tak ingat lagi, tuan. Semoga saja, surat cintaku ini diterima olehmu. Setidaknya walau sedikit, aku mengirimkan surat ini karena rindu padamu, ya walaupun lebih tepatnya ada yang ingin kuungkapkan lebih lewat suratku ini. Tuan, apa kau sedang merindukanku? Baru saja kemarin kudengan soundcloudnya @maafbercanda ya beliau sedang membahas tentang LDR. Tuan, katanya dalam beberapa bulan awal pasti obrolan kita hanya sebatas rindu. Kita tidak seoerti itu tuan, sama sekali tidak, bukan? Bahkan sekalipun ucapan rindu darimu belum pernah kuterima. Kasihan sekali bukan diriku?
Memiliki pacar namun sama sekali tidak dirindukan. Maaf tuan, bukan maksudku untuk merusak moodmu hari ini, namun inilah aku. Masalah yang sedang aku hadapi tuan. Iya tuan, masalah tentangmu. Tentang kita. Apakah ungkapan bahwa kau rindu itu sulit, tuan? Apakah kau tak merasa rindu aku? Bukan aku berprasangka, namun itulah yang terbesit tuan.
Oh ya tuan, apa bagimu yang sudah dewasa memanggil aku dengan panggilan sayang itu tabu? Apa itu alay? Hmm, itu memang masalah sepele, tuan. Namun bagiku tak sesepele itu. Karena aku juga butuh kau manjakan, kita kan tak pernah secara langsung setidaknya belum. Tuan, semoga datangnya pengakuanku ini bisa metubah sikapmu padaku. Setidaknya kamu menganggap aku kekasihku. :) Sudah dulu ya , aku mau kembali berkutat dengan rutinitasku menunggumu bbm atau sms duluan padaku, yah walaupun pasti ujung ujungnya aku duluan.

Peluk cium dari yang (katanya) pacarmu

No comments:

Post a Comment